Selasa, 03 April 2018

Kupu-kupu Malang

Rino berlari-lari di tanah kosong, sebelah rumahnya. Anak lelaki itu sedang mengejar kupu-kupu. Di dalam botol besar bekas air mineral, telah ada satu kupu-kupu kecil. Sayapnya terlihat robek di beberapa bagian. Bulu-bulu halus yang penuh warna pun rontok. Bekas dipegang tangan kecil Rino. Sepertinya, Rino memasukkan dengan paksa kupu-kupu malang itu.

"Rino, ayo pulang! Waktunya makan siang," panggil ibu.

"Baik, Bu!" Rino berlari kecil menuju rumahnya.

Rumah Rino berada di perumahan yang masih dikelilingi persawahan. Banyak serangga yang hidup di sekitar rumahnya.

"Rino, apa yang ada di tanganmu, Nak?" tanya ibu terkejut. Dia mengambil botol yang dibawa anaknya.
"Astaghfirullah, kasihan kupu-kupunya lemas. Ayo kita keluarkan dia! Ibu takut, kupu-kupunya nanti mati," bujuk ibu lembut pada Rino.

Rino menurut, tapi bingung. Maka dia pun bertanya, "kenapa kupu-kupu bisa mati, Bu? Apakah baterenya habis?"

"Oh, tidak. Kupu-kupu, belalang, dan binatang-binatang yang lain, itu makhluk ciptaan Allah. Sama seperti manusia juga tumbuh-tumbuhan, mereka semua makhluk hidup yang hidup dan matinya ditentukan Allah. Tidak memakai batere."

Rino mengambil mobil dengan pengendali jarak jauh miliknya, "kalau ini, Bu ... mengapa pakai batere. Ini, dia bisa hidup. Berjalan maju dan mundur."

"Ini bukan makhluk hidup, dia diciptakan atau dibuat oleh manusia. Makanya harus memakai batere," jelas ibu. Lalu dikeluarkannya batere yang ada di balik mobil Rino. "Ini baterenya, kalau dicopot mobilnya mati."

Kini, Rino tahu beda makhluk hidup dan benda mati. Siapa yang menciptakan semua makhluk hidup dan siapa yang membuat mainan miliknya.

"Kalau sudah tahu, kamu jangan sakiti makhluk ciptaan Allah lagi ya!" Nasihat ibu sambil menowel hidung Rino.

"Iya, Bu ... Rino berjanji. Kasihan kalau mati, gak punya batere yang bisa diganti. Seperti mobil Rino," jawabnya sambil mengangkat mobil miliknya.

"Ya sudah. Ayuk cuci tanganmu, kita makan."
Ibu menggandeng tangan Rino, masuk ke dalam rumah.

Tamat

#30DEM
#30daysemakmendongeng
#day8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar