Selasa, 23 Januari 2018

Maafkan Aku

Deburan ombak di pantai, mengalahkan kuatnya suara tangisanku.
Bahkan berteriak-teriak pun, tak akan berarti di sini.
Aku menangis hingga mataku tak sanggup mengeluarkan setetes air mata.

"Aku tidak boleh terlihat menangis, di hadapanmu," bisikku pada diri sendiri.

Setelah puas menangis, aku pun turun dari tingginya tebing.

"Aaah!" pekikku, saat satu kakiku, meleset dari pijakannya.

Hampir saja, aku menemuimu di bawah sana. Di antara karang yang terjal. Bukan salahku, kamu terjatuh. Aku hanya tidak ingin kamu selalu memaksaku, untuk mencintaimu. Aku hanya ingin menyingkirkanmu, jauh dari jangkauan tanganku. Hanya saja, kamu berdiri terlalu pinggir.

"Jangan salahkan aku. Maafkan aku ...."

**** Tamat ****