Jumat, 30 Maret 2018

Rosefly

"Hai, jelek! Sini, garuk punggungku!" perintah Lila, seekor belalang kepada Rose.

Rose adalah seekor ulat yang lahir di tangkai bunga mawar. Kebun milik Pak Anwar penuh tanaman. Baik itu pohon buah-buahan maupun tanaman bunga-bunga. Setiap hari, selalu ramai dengan berbagai binatang yang bermain.

"Aku capek, badanku terasa berat Lila," jawab Rose.

"Oh, kamu sudah berani membantah rupanya!" hardik Lila pada Rose.

Dengan satu ketukan kakinya, teman-teman satu kelompoknya berkumpul. Mereka bersiap akan memukul Rose. Rose dianggap binatang lain sebagai binatang jelek dan gendut.
Tidak pantas menjadi teman mereka. Kecuali Rose mau disuruh-suruh, maka dia akan dianggap sebagai teman.

"HENTIKAN!" teriak Rose tiba-tiba.

Dia tidak tahu, mendapat kekuatan dari mana. Tapi Rose sudah tidak tahan lagi dengan sikap teman-temannya. Maka dia pun menjadi berani, untuk melawan mereka.

Melihat suara lantang yang dikeluarkan Rose, beberapa serangga mundur ke belakang. Lila, maju ke hadapan Rose.

"Kalau aku tidak mau berhenti, apa yang akan kamu lakukan, GENDUT?" tantang Lila yang memiliki tubuh ramping indah sebagai belalang sembah.

"Aku ... Aku hanya ingin kalian berhenti memanggilku jelek dan gendut," jawab Rose sambil menangis. Lalu dia berlari pulang, diiringi ejekan riuh dari teman-temannya.

Sesampainya di rumah yang terletak di antara ranting tanaman Mawar, Rose menangis sejadi-jadinya. Dia menangis hingga kelelahan dan tertidur pulas. Tanpa disadarinya, dari dalam tubuhnya muncul selaput putih yang membungkus seluruh tubuhnya. Rose telah menjadi kepompong.

Hingga suatu hari, Rose bangun dan merasa tubuhnya kaku-kaku. Dia ingin meregangkan kaki dan tangannya. Tapi ... oh, apa ini? batinnya.

Dengan perlahan, dia meregangkan tubuhnya yang telah berubah menjadi langsing. Dan ... wow! Di punggungnya tumbuh sepasang sayap yang sangat indah. Berwarna hitam dengan bercak putih dan biru.

"Subhanallah, indahnya!" Rose merasa takjub dan berputar-putar mengepakkan sayapnya yang indah.

Lalu Rose pun mulai terbang memutari bunga-bunga mawar yang sedang mekar. Hingga menuju gerombolan serangga teman-temannya.

"Wow! Lihatlah, siapakah kupu-kupu cantik yang datang ke mari?" Kekaguman muncul dari mulut teman-temannya. Mereka memuji kecantikan Rose. Tidak ada yang tahu, bahwa yang ada di depan mereka adalah Rose yang dulu jelek dan gendut.

"Masuklah ke kelompok kami, serangga cantik tak terkalahkan." Seekor ngengat coklat dengan bintik hitam menawarkannya untuk bergabung.

"Ya, sudah waktunya Lila digantikan kedudukannya, kamu lebih cantik darinya," sambung seekor capung.

"Ya!"

"Ya!"

"Ya!"

Serangga-serangga lain bersahutan, menyetujui usulan mereka. Kali ini, Lila terpojok. Tidak ada lagi yang peduli atau pun membelanya. Belalang sembah itu menangis, karena disingkirkan begitu saja setelah datang serangga cantik yang baru.

"Aku Rose ... Rosefly tepatnya," jawab Rose lantang, "aku tidak mau menjadi bagian dari kelompok serangga seperti kalian. Yang melihat pertemanan hanya dari penampilan!"

Rosefly menggandeng tangan Lila yang masih menangis sedih. Mengajaknya pergi menjauh dari mereka.

"Maafkan aku, Rose. Aku selana ini telah bersikap buruk padamu," kata Lila belalang.

"Tak mengapa, Lila. Aku telah memaafkanmu," jawab Rosefly.

Lalu mereka berdua bergandeng tangan dan kembali pada serangga-serangga temannya.

"Wahai teman-teman, dengarlah kata-kata kami! Jangan pernah jahat pada temanmu hanya karena dia jelek, gendut, atau bodoh. Karena kita semua sama. Ada saatnya kita nanti kita akan menemukan keistimewaan dalam diri kita." Rosefly berkata bergantian dengan Lila.

Akhirnya, mereka semua saling berangkulan dan meminta maaf.

Tamat