Sabtu, 29 April 2017

Lubang Di dalam Hati

Kubuka mata dan kulihat dunia
Tlah kuterima anugerah cintaNya

Tak pernah aku menyesali yang kupunya
Tapi kusadari ada lubang dalam hati

Kucari sesuatu yang mampu mengisi lubang ini
Kumenanti jawaban apa yang dikatakan oleh hati

Apakah itu kamu apakah itu dia
Selama ini kucari tanpa henti

Apakah itu cinta apakah itu cita
Yang mampu melengkapi lubang di dalam hati

Kumengira hanya dialah obatnya
Tapi kusadari bukan itu yang kucari

Ku teruskan perjalanan panjang yang begitu melelahkan
Dan kuyakin kau tak ingin aku berhenti

Apakah itu kamu apakah itu dia
Selama ini kucari tanpa henti

Apakah itu cinta apakah itu cita
Yang mampu melengkapi lubang di dalam hati

Apakah itu kamu apakah itu dia
Selama ini kucari tanpa henti
Apakah itu cinta apakah itu cita
Yang kan mengisi lubang di dalam hati

***********

Sudah setengah jam, aku menuntun motor bututku. Belum juga ada bengkel yang terlihat. Kuputuskan berhenti sejenak di pinggir jalan. Terik mentari membuat peluhku bercucuran.
Banyak pandangan mata yang iba saat melihatku mendorong motor tadi. Tapi sepertinya mereka juga tidak bisa memberikan solusi. Jika ada, hanya sekedar memberi info bengkel terdekat.

Tapi terdekat itu berapa kilo lagi? Keluhku.

Untung saja, aku baru pulang belanja dari mini market dan membeli minuman dingin. Sedianya untuk keponakan.
Tapi biarin deh, aku minum saja.

Glek ... glek ... glek.
Beberapa teguk minuman rasa jeruk, menghilangkan rasa dahagaku.
Kuputuskan istirahat lima menit lagi, sebelum mendorong kembali, motorku.

"Permisi, motornya mogok ya? Saya perhatikan dari sana tadi, kok didorong. Bisa, saya bantu?"
Seorang pemuda datang menghampiri. Ia datang dari arah warung makan seberang jalan.

Ya Allah ... gantengnya, batinku.
"Iya, Mas. Dari tadi nyari bengkel belum ketemu," jawabku.
Pemuda itu berperawakan sedang tapi memiliki mata yang indah. Mirip mata milik aktor India idolaku.

"Sudah dicek, bensinnya? Atau, businya mungkin?" Ia lalu menawarkan diri untuk melihat kondisi motorku. Tanpa takut kotor, ia mulai memeriksa kondisi motorku. Dan benar, ternyata busi motorku kotor. Segera ia membersihkan dengan kertas amplas dan memasangkan kembali.
Malunya ... padahal aku sering diingatkan bapak, untuk sering-sering servis motor. Karena itu motor butut. Tapi aku selalu saja lupa. Untung Allah mengirimkan penyelamat ganteng.

"Sudah selesai, Mbak. Coba mesinnya dinyalakan." Ia memerhatikan sambil membersihkan tangan dengan sapu tangannya. Motor pun kembali menyala.

Haduuuh ... sudah ganteng, baik pula hatinya, batinku, Mungkinkah dia yang selama ini kucari? Ya Allah, Dia kah jodoh yang selama ini kucari?
Aku GR sekali, hari ini.

"Makasih ya, Mas!" Aku mengulurkan sebotol air mineral dari kantong belanjaku. Ia menerima sambil tersenyum.

Duuuh ... manisnya. Rasanya aku naksir deh.

"Iya, sama-sama," katanya, lalu meneguk air mineral yang kusodorkan.
"Lain kali, sering servis motor ya!" Ujarnya, selesai menutup botol mineralnya. Lalu ia pamit, kembali ke tempat ia memarkirkan motornya.
Ku hanya bisa diam, melihat punggungnya. Sampai ia di seberang, sama sekali tidak menoleh lagi.

Ia bahkan tidak menanyakan namaku. Namaku Cinta, Mas! Ucapku berbisik.

Ya Allah, kenapa zonk lagi. Kupikir dialah pelengkap hati yang Kau kirim untukku.

Dengan kecewa, kantong belanja kunaikkan, lalu melajukan motorku. Pulang.
Kakak pasti sudah menunggu popok dan perlengkapan mandi anaknya. Nanti sore akan pulang, dijemput suaminya.

*******

Ali melangkahkan kakinya, menuju gadis yang terlihat menyedihkan. Mendorong motor diterik matahari. Ia menolong dengan ikhlas karena iba. Meski ingin juga mengajaknya berkenalan. Berharap dia adalah potongan hatinya. Gadis manis yang menarik. Walau ia tak tahu, apa yang membuatnya tertarik.
Tapi itu sebelum ia tahu, isi kantong belanjanya.
Penuh perlengkapan bayi dan popok. Sedikit kecewa, karena dugaannya salah. Ia sudah bukan gadis lagi, tapi mamud. Mama muda yang menarik.
Ali memupus rasa kecewanya.
Dasar bodoh. Ini bukan sinetron, Ali!
Dan ia pun tersenyum. Entah dengan cara bagaimana, Allah akan mempertemukan jodohnya.

#### Tamat ####

* Terinspirasi lagu: Lubang di dalam hati
   Oleh: Letto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar