Kamis, 27 April 2017

Dikeroyok Gank Pocong


Peristiwa ini terjadi tiga belas tahun yang lalu. Saat aku masih pengantin baru.( eh cie cieee ... Gak boleh sirik ye. Hihihi)
Kami berdua dalam perjalanan dari Jombang ke Ngawi. Tempat tinggal kakak iparku. Tapi aku lupa untuk keperluan apa kami ke sana. Yang kuingat, kami berdua berangkat sore dengan berboncengan motor. Lepas magrib, kami sudah memasuki alas (hutan) saradan.

Melewati jalan raya yang membelah hutan, membuatku agak takut. Bukan apa-apa, aku takut ada rampok jika jalanan sepi pas di tengah hutan. Atau, jika tiba-tiba mogok di tengah jalan, terus ada hantu lewat. Hiiiii ... ngeri.
Aku mengencangkan peganganku di pinggang suamiku.

Ia tertawa, " Takut ya? Ga usah takut, gak ada yang perlu ditakutkan di hutan ini, gak ada serem-seremnya."

Mungkin dia menenangkan aku agar tidak lagi takut. Tapi kalau melihat hutannya sih, memang tidak terlalu gelap. Tapi rasa was-was itu masih menggelayuti hatiku.
Aku tak berhenti berdoa memohon keselamatan. Setiap ada kelip lampu motor atau mobil lain, aku bersemangat. Menyuruhnya melajukan motor agak kencang, supaya ada temannya. Tidak terlihat sendirian

Sampai di rumah kakak, sudah malam.
Kami dipersilakan mandi dan makan malam. Setelah itu, aku masuk kamar. Mataku sudah tidak bisa kompromi. Mungkin lelah karena selama perjalanan aku tegang. Suamiku tiduran di sofa, berpunggungan dengan kakak iparku dan suaminya yang sedang asyik menonton tivi.

Keesokan harinya, suamiku bercerita. Dia bermimpi dikeroyok pocong. Tiga pocong dengan muka menyeramkan mendatanginya. Ia berteriak-teriak dan menyebut asma Allah. Tapi sulit sekali, mulutnya seperti tersumbat sesuatu.
Kakak dan suaminya mendengar erangan suamiku, langsung berinisiatif membangunkannya. Mereka heran, baru saja tidur kok mengigau.
Dan yang lebih aneh, ayam-ayam peliharaan mereka terdengar panik dan berisik. Berkotek-kotek dan mengibas- kibaskan sayapnya. Seperti ada sesuatu yang mengganggu.
Suamiku lalu bangun, kemudian minum air putih untuk menenangkan diri, lalu melanjutkan tidur lagi di tempat yang sama. Ia tidak berani bercerita saat itu juga. Dan tidak ingin membangunkanku yang terlelap di kamar.
Baru saja ia tertidur, ia mengalami mimpi seram yang sama. Ketiga pocong itu masih menunggunya, bersiap untuk mengeroyoknya kembali. Sialnya, itu terjadi karena ia lupa berdoa.
Kembali kakak membangunkannya.
Setelah berdoa, barulah dia bisa tidur nyenyak.

Lalu kami berdua diam, mencoba mengingat penyebab mimpi yang ganjil itu. Dan kemungkinan besar, karena suamiku telah meremehkan hutan saradan yang kami lewati kemarin malam. Dan kebetulan, ada gank pocong yang mendengar. Lalu mereka tidak terima dan memberikan pelajaran kepada suamiku.

#### Tamat ####

Tidak ada komentar:

Posting Komentar