Selasa, 04 Februari 2014

Dermawan kesedihan

Fifi menutup buku diary biru miliknya. Hatinya sedang kacau.
Sudah seminggu sejak Miko---teman lama---menjadi teman di facebooknya, statusnya menjadi fakum. Bagaimana tidak, apa pun yang ia tulis. Menjadikan Miko GR setengah mati.
'Ok, aku memang pernah mencintainya' pikir Fifi, tapi itu dulu. Now it's over...

Belum lagi status Miko yang, subhanallah... lebay.
Dan tidak lupa, dia selalu mengabarkannya lewat sms bahwa statusnya adalah ungkapan jujur dari hatinya. 'Sinting!' runtukku.
Mengumbar rayuan maut di status facebook hanya untuk mencari perhatian...apa dia sudah gila.

Bertahun-tahun yang lalu, Fifi mengenal Miko di sebuah acara sekolah.
Waktu itu, Miko menjadi panitia dan Fifi adalah peserta. Sejak saat itu, Miko selalu ada di mana pun Fifi pergi. Selalu menunjukkan perhatian dan perasaan yang mendalam. Satu tahun berlalu, hatinya pun luluh juga. Saat Miko menyatakan cinta, ia menerimanya.
Baru satu minggu mereka berpacaran, ayah Fifi mengetahui hubungan mereka.
Beliau murka dan meminta mereka putus. Alasannya mereka masih sekolàh, belum pantas berpacaran. Miko tidak terima, ia anggap itu hanya alasan yang dibuat-buat. Hati Fifi perih.

Keesokan harinya, tersiar kabar. Miko berpacaran dengan anak jurusan lain.
Sesak rasanya dada ini, tapi semua harus ia terima. Banyak yang mengatakan aku bukanlah satu-satunya cewek dekatnya.
'Ya Allah, mungkin dia bukan untukku' teriakku dalam hati. Aku menangis sampai mata sembab.
Tapi setelah hari itu, aku putuskan untuk tidak akàn menangis lagi untuknya. 
Aku tidak perduli lagi kabar tentangnya. Sahabat dekat Miko selalu mengatakan jika apa yang dilakukannya, hanya pelampiasan semata. Cintanya hanya untukku saja.
Bukan tersanjung, aku muak mendengarnya.

Dulu, kau selalu membuatku banjir air mata---juga banyak cewek yang kau sakiti---menangisi cinta palsu.
Sekarang, kau mengumbar derita cinta yang tak sampai di setiap statusmu.
"Grow up!" kataku suatu hari. "Jadilah Dermawan Cinta, yang membagi kebahagiaan dengan semua orang. Memotivasi hidupnya, menceriakan harinya, dan bahkan sekedar memberi tanda jempol pada status teman-teman untuk menunjukkan bahwa kita perduli. Jangan cengeng dan merajuk. Itu akan membuatmu terlihat sebagai Dermawan Kesedihan. Tidak berguna dan merugikan  banyak orang."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar